

Guru Bahasa Inggris
Menggapai Mimpi Merengkuh Asa seorang GURU
Kalau besar nanti saya ingin jadi dokter. Hal itu yang saya katakan waktu SD. Cita-cita kebanyakan anak SD yang diucapkan tanpa pikir panjang. Tapi, seiring bertambah nya usia, seiring berjalannya waktu. Cita cita itu seolah sirnah. Tergantikan dengan cita-cita baru. Tak tau kenapa, muncul rasa ingin berbagi dan mengajarkan sesuatu kepada orang lain. Bahkan saat kuliah, hal yang paling ingin saya lakukan adalah menjadi relawan di tempat terdalam dan terpencil dan mengajar disana. Tapi takdir berkata lain. Saya diberikan kesempatan mengajar di tempat lain. Dan sekarang menjadi guru di sekolah sendiri. Yang awalnya membantu guru saya di SMA (sekalian saja mengabdi di sekolah tercinta) , dan alhamdulillah sekarang diberikan amanah untuk menjadi guru di Smichi.
“Jadi guru itu gampang, tinggal mengajar dan berikan tugas, selesai”. Itu yang orang lain katakan. Dan hal itu pula yang saya pikirkan saat di bangku sekolah dulu.Tapi setelah saya diberikan kesempatan untuk magang dibeberapa sekolah dan sekarang menjadi seorang guru, ternyata hal itu tak semudah yang orang katakan dan yang saya pikirkan.
Mengajarkan satu ilmu kepada siswa yang memiliki kemampuan berbeda beda itu tak mudah. Sebagai guru, harus memikirkan cara bagaimana agar semua siswa bisa paham dengan apa yang diajarkan. Guru harus kreatif, guru harus membuat suasana kelas tetap hidup. Hal itu yang menjadi tantangan untuk saya sebagai seorang guru. Tak hanya mengajar, seorang guru pun dituntut untuk bisa mendidik. “Semua guru mungkin bisa mengajar tapi tidak semua guru bisa mendidik”, Kata kata yg sering terlintas dipikiran saya. Mendidik siswa layaknya seorang ibu yang mendidik anaknya. Sebab siswa menjadi tanggung jawab seorang guru. Dan hal itu lah yang akan dipertanggungjawabkan kelak.
Menjadi guru juga harus ekstra sabar ternyata. Apalagi jika dihadapkan dengan siswa yang sangat sangat aktif. Aktif menggangu temannya. Aktif membuat kelas menjadi rusuh. Hahahaha. Segala tingkah aneh dari siswa yang sangat aktif ini kadang buat geleng-geleng kepala. Mau marah, tapi ada lagi tuh muncul siswa yang menggagalkan amarah itu dengan tingkat lucunya. Kalau di hadapkan dengan keadaan seperti itu, saya kadang berfikir, apakah ini balasan atas tingkah saya di masa sekolah dulu. Padahal kalau di ingat ingat, saya tidak seaktif itu. Hahahaha.
Tantangan lainnya ialah ketika diberikan amanah menjadi wali kelas. Wow. Tantangan yang sangat luar biasa. Menjadi ibu untuk utk 30an anak dengan watak yang berbeda beda. Memantau mereka, mendengarkan keluhan mereka dan harus berhadapan dengan orang tua/wali siswa. Tapi selama pandemi ini agak kesulitan untuk melaksanakan tugas wali kelas. Tidak bisa memantau siswa secara langsung. Semoga semuanya bisa kembali seperti semula. Satu hal yang mungkin akan sering dilakukan jika jadi wali kelas ialah harus tinggal di sekolah menjelang pembagian rapor, bahkan harus begadang. Dan besoknya menghadapi orang tua/wali siswa dengan menahan ngantuk. Hahahah Semuanya menjadi hal yang menyenangkan jika dilakukan dengan ikhlas dan senang hati. Mungkin hanya ini cerita dari saya.
Untuk guru-guru ku yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh. Kalian tetap menjadi panutan ku. Terima kasih untuk ilmu dan didikannya selama ini.
Dan Untuk semua guru guru di Indonesia. Khususnya rekan rekan guru di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Kalian luar biasa.
Kalianlah guru sejati, sang pelukis pikiran siswa siswi di SMIchi.
Lukislah hal hal yang indah.
Semoga pandemi ini cepat berakhir.
Semoga sekolah bisa aktif seperti dulu lagi
SELAMAT HARI GURU
2 komentar
AMD, Rabu, 25 Nov 2020
Guruku Tersayang
Guru Tercinta ~~
*terimakasih guru* lagu yang pertama kali saya dengar saat duduk di kelas 3 SMA di perkenalkan oleh pak Islah saat belajar matematika, sangat amazing.. lagu yang kami nyanyikan utk dipersembahkan kepada guru2 saat perpisahan..
Selamat hari guru, tetap jadi guru yang baik nan bijaksana, for all my teacher
admin, Senin, 11 Jan 2021
Salam hangat dari guru” SMICHI